"Halo kegagalan, sekarang aku memanggilmu dengan lantang
Halo, kembali lagi dengan aku yang mencoba positif.
Disini aku akan menulis dari sudut pandang seseorang yg kadang merasa negative.
Aku lupa kapan terakhir being so negative. Aku mencoba untuk selalu positif akhir-akhir ini. Walaupun tetap saja aku sendirian.
Aku merasa, saat aku gak bilang aku sendirian, maupun saat bilang aku merasa kesepian, gak ada orang peduli. Simply, mereka cuma mau berteman karena eksistensi ya perhaps.
Aku butuh seseorang yang mau merangkulku. Menerima aku dan menjadikanku bagian hidupnya. Aku menginginkan teman semacam itulah. Tapi sejauh ini tak ada.
Bukannya aku menjaga jarak, aku hanya tak bisa berbasa-basi.
Hmm lalu orang-orang menyalah artikan.
Dari situ aku berpikir..
Saat ada yang depresi, mereka diam dan menjatuhkan. Eh bukan menjatuhkan.. tapi menghakimi. Apalagi yang depresi itu orang lingkungannya. Wahhh langsung deh tuhhh hakim-hakim bermunculan. Tapiiii kalau orang depresi itu melakukan hal yang ditakutkan, berbondong-bondong hakim ini prihatin. Try to reach 'em menunjukkan simpati. LIKE WHAT?
Apaan sih..
Hari ini tiba-tiba aku merasa sudah tua
Bukan dewasa, karena bagiku dewasa itu pola pikir, tua adalah umur
Hari ini aku tiba-tiba merasa sudah tua
Memikirkan jalan hidupku mau dibawa kemana
Padahal sebelum-sebelumnya aku merasa masih tetap muda
Ah, sebelumnya aku selalu bilang belum 25
Tiba-tiba hari ini teman-temanku selangkah lebih maju
Mereka tau apa yang mereka kejar dan buru
Namun makin kesini aku merasa hilang arah
Tidak punya keinginan, rencana, tujuan
Padahal saat memijakkan kaki disini, aku berjanji jadi orang berguna
Setidaknya untuk diriku sendiri. baru buat negara
Tapi apalah aku saat ini
Duduk termangu sambil mengetik beragam keluhan dengan cepat seperti dipacu
Aku tidak tau akan jadi apa
Semoga jadi orang berguna sajalah
Bukan cuma buatku, tapi orang sekitar juga
Mari diamini?
For anyone who felt like a large weight was dropped on your shoulders.
Who had a lot of expectations to meet, all of which were self-imposed.
But couldn’t shake the feeling that the path of your journey was not right for you.
Who also couldn’t seem to function with the weight of these expectations and got depressed, frustrated, disappointed with yourself for not pursuing your expectations right way.
Who expected yourself to be successful, which eventually escalated into expectations of perfection in all the areas of your life.
Release all the expectations you had about it at all, stop trying to set expectations for the future. Don't let your expectations rule your lives.
You've already worked hard. You did well
Hai apa kabar
Kita saat ini tak mungkin lagi bertemu, tapi doa selalu ku panjatkan pada kalian. Tenanglah di surga, insyaAllah nanti kita bertemu
Hai apa kabar
Mungkin kita jarang bertemu, tapi aku ingin kung tau, aku mengasihi mu
Hai apa kabar
Kita sangat jarang bertemu, tapi ibu pasti tau aku sayang ibu lebih dari apapun
Hai apa kabar
Kita jarang bertemu, mungkin tiap 3 purnama, tapi kau harus tau kau orang yang ku kasihi, jaga dirimu
Hai apa kabar
Dulu kita bertemu setiap hari saat 3 purnama terlewati, namun sekarang jauh merantau lagi. Tabahkan hatimu kuatkab fisikmu
Hai apa kabar
Kita kadang jarang bertemu, kamu tau rindu tak kuat ku pangku sendiri. Kamu, kamu tau apa maksudku. Ayo lekas bertemu
Hai apa kabar
Kita tidak pernah bertemu, menyebut namamu pun jarang. Maafkan aku atas segala kesalahanku. Aku berharap segala h baik terjadi padamu dan rezeki serta kesehatan selalu menyertaimu. Ayah.
Untuk Tuhan,
Ampuni yang aku jarang menemuiMu dalam ibadahku, jarang menyebut namaMu dalam hidupku, pun kadang lalai akan segala kewajibanku.
Bersyukur dengan rezeki hari ini,
Barangkali di tempat lain ada orang yang sedang tertimpa musibah.
Bersyukur dengan makanan hari ini,
Barangkali di tempat lain ada orang yang jangankan nasi atau roti, air putih pun tak punya.
Bersyukur dengan baju nyaman yang kita pakai saat ini,
Barangkali di tempat lain ada orang yang jangankan nyaman, layak saja pun tidak.
Bersyukur dengan kesehatan yang kita nikmati saat ini,
Barangkali di tempat lain ada orang yang sedang berjuang lepas dari penyakitnya.
Bersyukur dengan tempat tinggal yang kita miliki saat ini,
Barangkali di tempat lain ada orang yang jangankan mempunyai tempat tinggal, bernaung dimana pun tak tau.
Bersyukur masih mempunyai orang tua, saudara, dan teman disekitar kita,
Barangkali di tempat lain, ada orang yang mati karena kesendiriannya.
Sampai saat ini aku bingung, apakah salah kita sendirian?
Hi there, its been a long time